Stamping logam otomotif adalah proses manufaktur yang digunakan untuk membuat berbagai komponen logam dan suku cadang kendaraan. Ini melibatkan transformasi lembaran logam datar menjadi bentuk kompleks menggunakan mesin dan perkakas khusus. Berikut ikhtisar proses utama yang terlibat dalam pengecapan logam otomotif, mulai dari desain hingga produksi akhir:
1. Desain dan Rekayasa:
Desain Komponen: Insinyur merancang bagian tersebut dengan mempertimbangkan fungsi, bentuk, dan kesesuaiannya dengan rakitan kendaraan.
Pemilihan Bahan: Bahan logam yang sesuai dipilih berdasarkan faktor-faktor seperti kekuatan, daya tahan, dan berat.
Desain Alat dan Cetakan: Perancang alat dan cetakan membuat cetakan dan cetakan yang diperlukan untuk proses stamping.
2. Fabrikasi Alat dan Die:
Pembuatan Die: Pembuat perkakas yang terampil membuat cetakan menggunakan bahan seperti baja. Cetakan ini terdiri dari bagian atas dan bawah yang menciptakan bentuk yang diinginkan ketika ditekan bersamaan.
Komponen Die: Dies juga mengandung berbagai komponen seperti pelubang, ejektor, dan penari telanjang yang membantu membentuk dan melepaskan bagian tersebut.
3. Persiapan Bahan:
Pengumpanan Kumparan: Kumparan logam dilepas dan dimasukkan ke dalam mesin stamping, di mana kumparan tersebut akan dipotong menjadi lembaran-lembaran tersendiri.
Pelurusan Kumparan: Strip logam yang digulung sering kali diluruskan untuk menghilangkan distorsi sebelum dimasukkan ke dalam mesin cetak.
4. Proses Stempel:
Pengumpanan: Lembaran logam dimasukkan ke dalam mesin stamping.
Pembuatan Kosong: Pers memotong lembaran logam menjadi bentuk kosong yang diinginkan menggunakan pelubang dan cetakan.
Pembentukan: Blanko ditempatkan pada rongga cetakan dan dibentuk menggunakan kombinasi pukulan dan cetakan. Proses ini melibatkan pembengkokan, peregangan, dan pembentukan logam.
Piercing: Lubang atau bukaan tambahan dapat dibuat pada bagian tersebut menggunakan pukulan dan cetakan khusus.
Menggambar: Menggambar melibatkan menarik lembaran logam ke dalam rongga cetakan untuk membuat bentuk yang digambar dalam.
Stempel Progresif: Untuk bagian yang lebih kompleks, stempel progresif menggunakan serangkaian cetakan secara berurutan untuk membentuk bagian tersebut secara bertahap.
5. Operasi Sekunder:
Deburring: Setelah dicap, bagian tersebut mungkin memiliki tepi tajam atau gerinda yang perlu dihilangkan demi keamanan dan estetika.
Pembersihan dan Pelapisan: Bagian dapat dibersihkan untuk menghilangkan residu dan kemudian dilapisi atau dicat untuk mencegah korosi.
6. Inspeksi dan Pengendalian Mutu:
Inspeksi Visual: Suku cadang diperiksa secara visual untuk mengetahui adanya cacat, ketidaksempurnaan permukaan, dan keakuratan dimensi.
Pengukuran: Pengukuran dilakukan untuk memastikan bahwa suku cadang memenuhi spesifikasi yang disyaratkan.
Jaminan Kualitas: Suku cadang yang rusak disortir untuk memastikan hanya suku cadang berkualitas tinggi yang maju.
7. Majelis:
Suku cadang yang dicap dirakit menjadi komponen atau sub-rakitan otomotif yang lebih besar.
8. Produksi Akhir:
Suku cadang dan rakitan yang dicap diintegrasikan ke dalam jalur perakitan akhir kendaraan.
Itu stempel logam otomotif prosesnya melibatkan presisi, mesin khusus, dan tenaga kerja terampil untuk menghasilkan berbagai macam komponen logam yang berkontribusi terhadap kinerja, keselamatan, dan estetika kendaraan secara keseluruhan.